Tips Kesehatan - nyeri saat haid atau dalam istilah medis disebut dengan dysmenorrhea merupakan keluhan yang sering dijumpai di kalangan wanita usia subur kira-kira 30-75% dari total populasi. Masalah yang timbul pada menstruasi seperti dismenorea merupakan masalah kandungan yang sering dialami remaja putri. Walaupun demikian jarang sekali mereka mencari pertolongan dokter, pada umumnya teman wanita dan orang tua menjadi tempat mencari nasihat.
Nyeri haid biasanya terjadi di perut bagian bawah tetapi dapat menyebar hingga ke punggung bawah dan paha. Nyeri juga bisa disertai kram perut yang parah. Kram tersebut berasal dari kontraksi dalam rahim, yang merupakan bagian normal proses menstruasi, dan biasanya pertama dirasakan ketika mulai perdarahan dan terus berlangsung hingga 32 – 48 jam.
Dismenore yang dialami remaja umumnya bukan karena penyakit (dismenore primer). Pada wanita lebih tua,dismenore dapat disebabkan oleh kondisi/penyakit tertentu (dismenore sekunder), seperti fibroid uterus, radang panggul, endometriosis atau kehamilan ektopik.
Penyebab dari dismenore sangatlah bervariasi dan hingga saat ini seringkali hanya berupa faktor resiko dan dugaan saja, bukan penyebab yang pasti. Beberapa faktor yang menyebabkan antara lain:
1. Faktor psikiologis dianggap sangat berperan terhadap timbulnya nyeri saat haid. Faktor psikologis yang sering terjadi yakni stres.
2. Faktor resiko berikutnya adalah usia. Pada dismenore primer biasanya timbul pada usia remaja, yaitu sekitar 2-3 tahun setelah menstruasi pertama. Sedangkan dismenore sekunder seringkali mulai timbul pada usia 20 tahun.
3. Faktor lainnya yang bisa memperburuk dismenore adalah: rahim yang menghadap ke belakang (retroversi), kurang berolah raga, dan stres psikis atau stres sosial.
Cara mengatasi nyeri haid selain obat-obatan adalah dengan menggunakan cara alamiah sebagai berikut:
1. Siapkan kantung air panas yang bisa Anda buat dengan cara mengisi air hangat pada botol. Jika sudah siap terapkan pada perut bagian bawah yang terasa sakit sambil berbaring dalam kondisi rileks. Lakukan selama 10-15 menit berulang kali dalam sehari (3-4 kali). Kompres hangat ini dapat mengatasi nyeri haid dengan cara menenangkan otot rahim (relaksasi) dan melancarkan aliran darah.
2. Olahraga ringan seperti berjalan kaki dapat membantu melancarkan aliran darah karena meningkatkan denyut jantung, apabila aliran darah lancar maka nyeri haid pun dapat lebih cepat membaik. Lakukan ini selama 30 menit setiap hari. Olah raga yang teratur sebelu menstruasi juga berperan mencegah sakit perut saat haid.
3. Banyaklah minum air putih terutama yang hangat karena air hangat dapat melancarkan peredaran darah dan dapat merelaksasi otot yang tegang. Selain banyak minum dianjurkan juga mengonsumsi makanan yang banyak kandungan airnya untuk membantu tubuh agar terhidrasi dengan baik, seperti: daun selada,seledri, timun, semangka dan berries (strawberry, blueberry, raspberry).
4. Cukup asupan Kalsium, karena Kalsium dapat membantu mengurangi kram otot yang membuat nyeri haid. Mayo Clinic merekomendasikan 1.000 mg per hari untuk wanita antara usia 19-50 tahun. Makanan tinggi kalsium termasuk: produk susu, biji wijen, kacang almond, dan sayuran berdaun hijau.
5. Hindari makan makanan yang berlemak, minuman beralkohol dan berkarbonasi serta hindari konsumsi kafein. Mengurangi atau menghentikan kebiasaan meminum kafein dapat mengurangi kram dan ketegangan saat menstruasi.
Jika sudah mulai menstruasi dalam beberapa tahun terakhir dan mengalami nyeri haid terus, kemungkinan nyeri haid itu tidak masalah. Namun, jika nyeri haid sangat mengganggu Anda setiap bulan, gejala semakin memburuk, atau sudah berumur di atas 25 tahun dan baru mulai mengalami nyeri haid yang parah, maka hubungi dokter. (ummionline)
0 comments:
Post a Comment