Inilah Ternyata Manfaat Nikah Di Usia Muda |
Usia muda adalah usia yang sangat produktif dan penuh dengan aktifitas serta pertumbuhan status sosial yang sangat rentan jika tidak dilakukan kepada hal-hal yang positif.
Banyaknya anak muda yang keasyikan pacaran yang enggak jelas bahkan banyak juga yang sampai kebablasan merupakan trend pada para pemuda-pemudi di jaman sekarang ini, padahal hal ini sangat di sayangkan jika hal itu dihindari untuk mendapatkan kebahagiaan yang hakiki.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan para syabab untuk menikah. Mungkin sebagian dari anda ada yang belum tau apa itu syabab kan? Syabab jika di artikan ke dalam bahasa indonesia adalah “Pemuda”
Wahai pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu maka hendaknya menikah, karena ia lebih menundukkan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu, maka hendaknya ia berpuasa, sebab ia dapat mengekangnya. (HR Bukhari)
Nah timbul pertanyaan sebaiknya umur berapakah yang pantas untuk menikah? Mungkin anda pernah membaca buku Indahnya Pernikahan Dini dari Fauzil Adhim yang menerangkan, syabab yaitu sesesorang yang telah mencapai masa aqil-baligh serta dalam usia yang belum mencapai 30 tahun. Asalkan telah mempunyai ba’ah (kemampuan), oleh karena itu ia dianjurkan untuk segera menikah.
Nah kini terbukti, banyak sekali manfaat dari menikah di usia muda di balik perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ini.
Lebih Terjaga Dari Dosa
Seperti sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, menikah pada usia muda adalah dapat membantu menundukkan pandangan serta lebih mudah memelihara kemaluan.
Bagi seorang yang melakukan nikah di usia muda biasanya lebih terjaga dari dosa zina; baik zina mata, zina hati, maupun zina tangan.
Lebih Bahagia
Pada riset National Marriage Project’s 2013 di Amerika Serikat (AS) memaparkan, bahwa persentase tertinggi orang yang merasa sangat puas dengan kehidupan pernikahan adalah mereka yang menikah di usia 20-28 tahun. Mereka lebih bahagia karena mereka umumnya belum mempunyai lebih banyak ego-ambisi.
Pada pasangan muda ini lebih mudah menerima pasangan hidupnya. Meskipun saat sang suami belum mapan secara ekonomi dan akibatnya hidup yang pas-pasan namun mereka tetap bisa lebih enjoy dengan kondisi tersebut. Hal ini sejalan dengan hadits atsar Ibnu Umar: “Nikahilah oleh kalian gadis perawan, sebab (..salah satunya..) ia lebih ridha dengan nafkah yang sedikit.”
Lebih Puas Dalam Melakukan Jima’
Pada pasangan yang telah menikah di umur dua puluhan biasanya lebih cenderung melakukan jima’ lebih sering daripada mereka yang menikah lebih lambat. Pada hasil studi Dana Rotz dari Harvard University pada 2011 memaparkan, menunda usia menikah empat tahun terkait dengan penurunan satu kali jima’ dalam sebulan.
Namun didalam tingkat kepuasan, menikah pada usia muda bisa lebih energik, salah satunya dengan dukungan fisik yang masih prima bisa memberikan hubungan suami istri lebih menikmati.
Lagi-lagi, hal ini bersesuaian dengan hadits atsar Ibnu Umar: “Nikahilah gadis perawan, sebab ia lebih segar mulutnya, lebih subur rahimnya dan lebih hangat farjinya…”
Sisi Emosional Lebih Terkontrol
Menikah di usia muda terbukti lebih cepat proses pendewasaan pada pasangan tersebut. Maksudnya, jika menikah dan berumah tangga membuat seseorang lebih terkontrol emosinya. Hal ini dipengaruhi oleh ketenangan yang hadir sejalan dengan adanya pendamping dan tersalurkannya “kebutuhan batin.” Dan itulah diantara makna sakinah dalam Surat Ar Rum ayat 21.
Hasil studi sosiolog Norval Glenn dan Jeremy Uecker pada tahun 2010 mendukung hal ini.
Menurut hasil studi tersebut, menikah pada usia muda akan lebih bermanfaat dari sisi kesehatan dan mengontrol emosi.
Kesuksesan Lebih Mudah Di Raih
Pada beberapa orang biasanya suka menunda menikah hanya karena untuk mencapai jenjang karir tertentu atau hidup mapan terlebih dahulu.
Padahal ketika seseorang telah menikah ia menjadi lebih tenang dan merasakan sakinah. Maka dari itu dengan ketenangan dan stabilnya emosi ini, ia bisa lebih fokus dalam meniti karir dan beraktifitas apa pun, baik dakwah maupun mencari maisyah ( pekerjaan/rejeki). Maka tidak mengherankan jika banyak orang-orang yang sukses di usia 40-an adalah mereka yang menikah di usia 20-an.
Masa Depan Anak-Anak Akan Lebih Baik
Lebih baik bagi masa depan anak-anak di sini bukan berarti menikah di usia muda memungkinkan anak sudah dewasa saat Anda pensiun. Meskipun, hal itu juga bisa menjadi salah satu pertimbangan. Namun yang lebih penting dari itu, menikah di usia muda dan memiliki buah hati di usia muda, saat Anda belum mapan secara ekonomi berarti Anda dapat mendidik anak-anak secara langsung merasakan pahit getirnya kehidupan.
Artinya mereka telah mencicipi perjuangan Anda.Dan jangan sampai anak-anak hanya tahu fasilitas dan hidup enak tanpa merasakan hidup adalah perjuangan.
Wallahu a’lam bish shawab.
Nah sekarang bagaimana dengan mu? Apakah sudah mempunyai calon?
Rasulullah SAW bersabda :
“Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya. [HR Muslim, 3509].
Semoga Allah senantiasa membalas kebaikan anda..aamiin
Insya'Allah Bermanfaat.. Barakallah untuk anda..
Mari LIKE & SHARE postingan ini agar pahala menebar kebaikan juga anda dapatkan
Aamiin.....
Rasulullah SAW bersabda :
“Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya. [HR Muslim, 3509].
Semoga Allah senantiasa membalas kebaikan anda..aamiin
Insya'Allah Bermanfaat.. Barakallah untuk anda..
Mari LIKE & SHARE postingan ini agar pahala menebar kebaikan juga anda dapatkan
Aamiin.....
Sumber: akhlakmuslim.com
0 comments:
Post a Comment